Kamis, 26 Januari 2012

jangan ambil nikmat ini, ya Rabb


“Sampai pada saat dimana aku di takdirkan untuk bisa merasakan indahnya islam…”
            Kedua orang tuaku menganut paham ajaran Kristen. Yang hingga saat ini mereka masih dalam keadaan seperti itu. Aku terlahir tentunya juga mengikuti  agama yang mereka anut. Begitu pun dengan kakak dan adikku. Kakekku tak berbeda dengan mereka bahkan kakekku adalah seorang yang masih sangat mempercayai ilmu-ilmu  berbau mistik.
            Allah akan memberikan hidayah-Nya bagi siapa saja yang Ia kehendaki. Namun bagi yang Ia sesatkan, tak ada satu orang pun yang dapat memberikan hidayah kepada yang Ia sesatkan. Dan jika Allah menghendaki aku mendapatkan hidayah-Nya, tentu tak ada yang dapat menghalangi hidayah itu sampai kepadaku. Ya, aku memutuskan untuk memeluk islam. Itu terjadi saat aku duduk di bangku SMA. Indah sekali rasanya. Meski di lain sisi orang tuaku murka dengan keputusanku. Namun inilah awal kehidupan baru dalam hidupku. Harus tegar, harus kuat sekuat batu karang di tengah lautan. Karena memang hakikatnya perjuangan itu sangatlah pahit, namun jauh disana ada Syurga yang sangat manis telah menanti.
            Aku menikah
            Sosoknya lah yang sekarang  menjadi teman sejatiku. Membantuku untuk tetap tsiqoh memegang kokoh dien yang mulia ini. Ia datang dengan dien yang di ridhoi Allah. Ia-nya jua yang membimbingku untuk menjadi muslimah sholihah seutuhnya. Sebelum menikah dengannya, ia memiliki syarat yang begitu mulia. Meski pada awalnya sangat terasa berat untuk di jalani, namun pada kenyataannya hingga saat ini aku masih bisa bahkan sangat ku nikmati ketika aku memakainya. Ia menyuruhku mengenakan jilbab.
            Ya, jilbab yang salah satu kegunaanya adalah untuk menutupi mahkota terindah yang di miliki oleh  seorang wanita, agar tidak sembarangan mata bisa memandangnya. Namun meski begitu, keberadaanya tidak menjadikan pemakainya kehilangan charisma dan keindahan. Justru terlihat lebih anggun dan bersahaja.
            Tak merestui
            Pernikahanku tidak di restui oleh keluarga. Bukan karena calon suamiku berbeda paham dengan keluargaku, namun karena calon suamiku adalah orang yang terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja maka keluargaku memandangnya seperti tidak pantas  masuk ke dalam keluargaku. Calon suamiku berjanji pada orang tuaku, bahwa ia akan membahagiakanku  dan tidak akan membiarkan aku menderita. Meski dengan berat hati akhirnya mereka mengizinkan.
 Kami ingin hidup mandiri. Namun orang tuaku tidak mengizinkan aku dan suamiku pergi merantau. Setelah kami berdua berunding akhirnya kami tetap memutuskan untuk tetap merantau ke tempat yang jauh dari rumah orang tuaku. Tak ada maksud untuk menggores luka di hati orang tuaku. Namun rasa cintaku pada Rabb ku lebih bertahta di hati dari pada cintaku untuk siapa pun. Ketaatan kepada Allah menundukkan keridhoan seluruh makhluqnya….
Ujian baru
Sejak dulu aku mengidap penyakit thalasemia. Dan hingga saat ini penyakit itu masih mengidap di tubuhku dan mengharuskan ku cuci darah 2 minggu sekali. Penyakit itu menyebabkan aku tidak dapat memiliki anak. Karena jika aku memiliki anak, maka anakku kelak akan mengidap penyakit yang sama sepertiku. Sebagai seorang wanita tentu aku sangat sedih, karena aku tidak bisa memberikan keturunan untuk suamiku. Ada rasa gelisah di hatiku, karena aku khawatir jangan-jangan suamiku tidak mencintaiku lagi seperti dulu. Namun perasaanku itu salah. Ia justru menguatkanku ketika ia mendapati aku menangis akan hal itu. “Tak ada yang perlu di sesali, di tangisi, dan di takuti. Ini adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah untuk kita. Jika kita bersabar maka pahala Allah akan tercurah untuk kita.” Begitu katanya. Ia tak pernah menuntut banyak dariku. Ia hanya ingin aku tidak putus asa dalam menjalani setiap jengkal ujian yang Allah berikan. Ya, aku harus kuat.
Pelipur sepiku
Pada suatu kesempatan, suamiku menawarkan aku sesuatu. Ia berniat untuk mengadopsi anak. Ia sangat berhati-hati menyampaikan hal itu padaku. Karena katanya ia takut aku tersinggung dan sakit hati. Tapi justru sebaliknya. Aku langsung mengiyakan apa yang ia rencanakan. Akhirnya kami mengadopsi anak laki-laki yang kami dapat dari panti asuhan atau anak yang terlantar karena korban tsunami terdahulu. Anak yang kami adopsi sekarang sudah 5. Dan semuanya itu kami sekolahkan di salah satu pondok pesantren khusus untuk tahfidz. Dan Alhamdulillah 3 anakku sudah menjadi hafidz. 
            Kabar gembira
            Semakin berlalunya waktu, semakin terasa manisnya ruh-ruh islam itu. Apalagi ketika aku mendapat kabar dari adikku kalau ia sudah memeluk ajaran islam. Aku bahagia. Orang tua juga sudah mulai menerima semua keputusanku. Mereka juga tidak marah ketika adikku memutuskan untuk ikut memeluk ajaran islam. Terbuka kembalilah hubungan antara aku dan orang tuaku yang dulu sempat tertutup bahkan terputus. Aku tak ingin menjadi api di tengah-tengah api. Karena jika aku terus menjadi api, maka api itu tak akan pernah padam sampai kapan pun.
            Doaku
            Impian terbesar dalam hidupku adalah aku ingin berkumpul dengan orang-orang yang aku cintai di syurga nanti. Dalam doa-doaku, aku selalu sertakan doa untuk kedua orang tuaku agar hidayah Allah juga tercurah kepada mereka. Dan kami bisa berkumpul di dalam keindahan syurga-Nya. Ya Allah, berikan hidayah-Mu untuk kedua orang tuaku….
            Teman sejatiku
            Tak ada lagi yang aku inginkan selain aku ingin kau terus mendampingiku, menemaniku dalam menjalani perjalanan yang panjang ini. Aku ingin kau terus membantuku dalam menghidupkan ruh-ruh islam dimana pun harus menjejak.
            Semoga Allah meridhoi setiap langkah kita, dan menjadikan ruh-ruh islam tetap bertahta di dalam hati kita, Amien…
By :
Nizhy binti Idris

Mengenali karakter dari golongan darah


Tidak sedikit dari kita yang bingung dengan karakter diri kita sendiri, apalagi karakter orang lain. Jika selama ini kita sudah sering mendengar pembagian karakter berdasarkan bentuk wajah, postur tubuh, urutan kelahiran, tipe melankolis, sanguinis, koleris, phlegmatic dan sebagainya. Kali ini, ada cara yang lebih mudah dan menambah database kita untuk mengenali karakter seseorang, yaitu berdasarkan golongan darah.
Penjabaran koleris sifat dan golongan darah ini bukan asbak aja lho… tetapi, memang sudah dilakukan riset sebelumnya oleh seorang professor Jepang bernama Furukawa Takeji di tahun 1933. Hasil penelitian tersebut sangat popular di negerinya, tak heran jika kita membaca biodata warga negeri sakura itu pasti tercantum blood type. Hasil riset itu juga diaplikasikan untuk pembagian kelompok kelas, tim kerja, dll. Alasan logis hubungan antara golongan darah dengan karakter yaitu karena masing-masing tipe golongan darah ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun semua sel di tubuh kita dan oleh karenanya juga menentukan psikologi kita. Benar apa tidak ? mari kita simak hasil riset karakter berdasarkan golongan darah…
Sifat secara umum
Golongan darah A
  1. Biasanya orang yang bergolongan darah A ini berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa kerennya.
  2. Orang yang bergolongan darah A ini mempunyai karakter yang tegas, bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala.
  3. Sebelum melakukan sesuatu mereka memikirkan terlebih dahulu dan merencanakan segala sesuatunya secara matang. Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten.
  4. Mereka berusaha membuat diri mereka se-wajar dan ideal mungkin.
  5. Mereka bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang.
  6. Mereka mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya mereka terlihat tegar. Meskipun sebenarnya mereka mempunyai sisi yang lembek seperti gugup dan lain sebaginya.
  7. Mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat. Makanya mereka cenderung berada di sekitar orang-orang ber’temperamen ‘sama.
Golongan darah B
  1. Orang yang beergolongan darah B ini cenderung penasaran dan tertarik terhadap segalanya.
  2. Mereka juga cenderung mempunyai terlalu banyak kegemaran dan hobby. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu namun cepat juga bosan.
  3. Tapi biasanya mereka bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang di kerjakannya.
  4. Mereka cenderung ingin menjadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Dan biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.
  5. Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali berbeda dengan yang ada didalam diri mereka.
  6. Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tidak ingin bergaul dengan banyak orang.
Golongan darah O
  1. Orang yang bergolongan darah O, mereka ini biasanya berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup. Dan berperan dalam menciptakan suatu keharmonisan diantara para anggota grup tersebut.
  2. Figure mereka terlihat seperti orang menerima dan melaksanakan sesuatu dengan tenang. Mereka pandai mentupi sesuatu sehingga mereka kelihatan selalu riang, damai dan tidak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tidak tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau orang untuk curhat (tempat mengadu).
  3. Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan. Mereka dermawan dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain.
  4. Mereka biasanya di cintai oleh semua orang, “loved by all”. Tapi mereka sebenarnya keras kepala juga, dan secara rahasia mempunyai pendapatnya sendiri tentang berbagai hal.
  5. Di lain pihak, mereka sangat fleksible dan sangat mudah menerima hal-hal yang baru.
  6. Mereka cenderung mudah di pengaruhi oleh orang lain dan oleh apa yang mereka lihat di TV.
  7. Mereka terlihat berkepala dingin dan terpercaya tapi mereka sering tergelincir dan membuat kesalahan yang besar karena kurang hati-hati. Tapi hal itu yang menyebabkan orang yang bergolongan darah O ini di cintai.
Golongan darah AB
  1. Orang yang bergolongan darah AB ini mempunyai perasaan yang sensitive, lembut.
  2. Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian.
  3. Disamping itu mereka keras kepala dengan diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya.
  4. Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian.
  5. Mereka sering menjadi orang yang sentiment dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.
  6. Mereka mempunyai banyak teman, tapi mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri memikirkan persoalan-persoalan mereka.

Minggu, 20 November 2011

Biarkan ruh itu abadi slamanya


Ruang-ruang hatiku bertemu pada satu tumpuan. Menjadi rimpunan seni yang siap untuk di jadikan bahan explorasi. Gemerlap awan tak menyurutkan ku untuk tetap menari di atas segala problema. Aku adalah aku. Bukan orang lain.
            Senja itu, aku bersantai ria di teras depan rumah ku. Dengan bertemankan sebuah majalah yang sebenarnya sedari tadi hanya  aku buka-buka saja tanpa aku seriusi isinya. Aku seorang anak gadis yang baru berusia 17 tahun. Ayahku seorang tokoh ternama di lingkungan rumahku. Tepatnya mungkin, sosoknya yang di segani dan di hormati oleh para tetangganya. Aku tinggal bersama orang tuaku, di daerah Kalimantan barat. Selama ini aku bergaul dengan teman-teman sekolah ku. Kerasnya dunia luar sangat aku rasakan, tapi itu semua belum menjadikan pertimbangan dalam diriku untuk berubah menjadi lebih baik.
            Pada suatu kesempatan, kebiasaan dari keluarga ku adalah nobar pada akhir pekan. Sebenarnya jika aku boleh memilih, lebih baik aku tidur saja atau baca buku-buku novelku yang jauh lebih menyenangkan. Padahal kalau di pikir-pikir novel yang aku punya sudah berulang-ulang aku baca. Sampai-sampai aku hafal semua percakapan yang ada di dalamnya. Tapi itu lebih baik dari pada nobar yang terkesan kolot itu. Karena nanti ayah akan mengeluarkan instruksi-instruksi baru yang harus di taati. Membosankan!
            Aku masih tak percaya atas instrument ayah tadi malam. Air mataku tak henti-hentinya membasahi kedua pipiku. Akan banyak sekali kenangan-kenangan yang harus aku tinggalkan. Tentang persahabatan, tentang cinta yang telah mengukir kisah yang sangat indah.
            “Ayah, apa gak bisa kita tetap tinggal disini ?” ucapku  pada ayah suatu hari. “Gak bisa, ini tugas ayah yang sangat penting.” Jawabnya. Aku sangat berharap ada perubahan atas keputusan ayah beberapa waktu yang lalu. “Tapi yah, banyak kenangan yang bakal aku tinggalin disini.” Ucap ku lirih. Mungkin memelas juga.  Ayah menatapku. “Mungkin bagimu kenangan disini sangat berarti, sangat indah. Tapi siapa tahu kenangan disana akan jauh lebih indah atau mungkin menjadi yang terindah untuk perjalanan hidupmu.” Ucap ayah meyakinkanku.
Sejak saat ayah memutuskan akan pindah ke kota bogor, aku selalu merengek pada ayah agar ayah mau merubah keputusannya itu. Dan anehnya ayah juga tidak marah dengan rengekan-rengekanku. Karena biasanya ayah tak pernah mau mendengarkan ocehan-ocehan yang tidak penting dari siapa pun. Termasuk anaknya sendiri. Itulah ayah, beliau hanya bersedia melayani orang yang ingin berkata yang mendatangkan manfaat. Entah ada apa, untuk kali ini ayah tidak marah. Batin ku, mungkin karena ayah juga merasa begitu banyak sekali kenangan yang ada disini.
Ku tatap ruang jalan yang terselimuti kabut. Pikiranku melayang jauh. Kenangan-kenangan itu terlintas bergantian. Kakiku mematung. Seperti sebuah isyarat, aku yang tak di izinkan untuk pergi meninggalkan kenangan yang ku punya. Pagi ini aku harus pergi. Karena ayah telah di tunggu oleh tugas-tugasnya. Sehari sebelum keberangkatan ku ini, aku telah berpamitan dengan sahabat-sahabatku. Dengan orang-orang yang pernah ada di hatiku.
Setelah sampainya aku di rumah baru, aku seperti orang yang hilang arah. Untuk tiap harinya aku menangis. Mengunci diri seorang diri di dalam kamar. Lagi-lagi ayah tak marah dengan sikapku yang seperti ini. Biasanya ayah akan cepat mengeluarkan semua nasihatnya, jika anaknya melakukan suatu kesalahan. Beliau malah kerap kali mengantarkan sarapan atau makan siang dan malam ke kamarku. Sepertinya ayah sangat mengerti apa yang aku rasakan. Apalagi ketika ayah menawarkan sekolah mana yang akan aku tempati nanti, aku malah bilang gak mau sekolah. Tapi ayah tak marah. Maafkan aku yah…
Teringat nasehat-nasehat temanku. “Meski jarak memisahkan, tapi kita tetap teman” ucap salah seorang sahabatku. Dan masih banyak lagi motivasi-motivasi yang mereka berikan pada saat aku mengadukan akan kegelisahan hatiku di rumah baruku. Akhirnya aku  tersenyum kembali pada dunia. Setelah sebelumnya aku melihatnya berwarna kelabu. Ayah dan Ibu sangat bahagia karena aku bisa tersenyum kembali. Melakukan tugas-tugas yang biasa aku lakukan. Dan aku akan bersekolah kembali.
Adaptasi untukku bukan hal yang sulit. Ini adalah untuk pertama kalinya aku pindah ke sekolah baruku. Tak ada yang berkesan. Semuanya seperti waktu dulu aku pertama kali  masuk sekolah.
Di sore itu, teman yang baru saja aku dapat tadi pagi di sekolah, dating ke rumahku. Karena ternyata rumah kami berdekatan. Hanya berjarak 5 rumah dari rumahku. Aku yang sedang asik membaca novel baruku karena pada saat aku sedikit prustasi ibu membelikan aku novel-novel. Katanya sih biar aku gak terlalu bosan. Aku langsung menghampiri dan menjamunya. Setelah aku bertanya karena apa ia ke rumahku, ternyata ia hanya ingin silaturrahim saja. Seperti ada chemistry antara aku dan dia. Awal aku melihatnya sangat aneh, karena pakaian yang ia pakai menurutkku terlalu kolot. Tapi akhlaknya yang akhirnya dengan sendirinya aku nyaman berada di sampingnya. Menjadi teman dekatnya….
Sampai pada suatu saat, aku sedang mengerjakan tugas sekolah di rumah temanku itu. Tak sengaja aku membuka dan membaca buku milliknya yang berjudul “Orang-Orang yang Mendapat Hidayah-Nya.” Ada rasa yang berbeda saat itu. Aku merasakan ketenangan yang begitu amat sangat indah. Sampai-sampai aku menitikan air mata. “Kenapa?” Tanya temanku khawatir melihatku menitikan air mata. “Gak apa-apa.” Jawabku malu. Ia seakan mencari jawaban sendiri atas pertanyaannya. Ia melihat ada sebuah buku yang sedang aku genggam. “Ooohh…” katanya sambil senyum-senyum. Aku hanya memandanginya. Ia begitu anggun dengan penutup kepalanya. Dengan baju panjangnya dan dengan tutur katanya yang sopan di dengar. Sepertinya aku jatuh cinta dengan akhlaknya.
Latar belakang pergaulanku bebas. Meskipun tidak bebas dalam artian miring. Karena ayah tidak akan diam saja jika anaknya melakukan hal-hal yang menyalahi norma-norma agama. Aku sangat jauh jika di bandingkan dengan temanku yang satu ini. Di sekolah aku mendapat undangan bedah buku oleh rohis yang ada di sekolahku. Dan ternyata belakangan aku baru tahu teman ku itu adalah anggota kerohisan putri. Awalnya aku ragu ingin menghadiri majelis itu, tapi temanku itu memaksa mengajakku ke acara itu. Akhirnya aku datang. Tanpa penutup kepala aku kenakan. Sepertinya aku belum ada fell untuk mengenakannya. Aku benar-benar mendengarkan, menghayati apa yang di sampaikan waktu itu. Kalau gak salah bertemakan “Wanita yang di Rindukan Syurga”
Akhirnya Allah menganugerahkan HidayahNya untukku. Aku memutuskan untuk berjilbab. Keputusan penting yang membutuhkan proses panjang. Keluarga dan teman-teman agak terkejut dengan keputusanku. Apalagi keluargaku, mereka memintaku agar berfikir ulang kembali akan keputusanku. Tapi ini keputusan final ku. Dan takkan berubah lagi. Lambat laun keluargaku mengerti, setelah aku berbicara dengan cara baik-baik kepada mereka.
Tentang seseorang itu…
Ia telah menjadi kekasihku sejak aku pindah ke bogor. Aku sangat menyayanginya. Ketika aku memutuskan untuk berjilbab, posisiku waktu itu aku masih menjalani hubungan dengannya. Dan aku belum mengetahui tentang di larangnya pacaran di dalam islam. Aku masih belum percaya dengan hal itu. Aku bertanya kepada teman-teman rohisku di sekolah dan jawaban mereka memang tidak ada pacaran di dalam islam.
Rasanya berat sekali melepasnya pergi. Namun rasa cintaku pada Rabbku tlah mengalahkan rasa cintaku kepada dirinya. Aku harus pergi… aku berbicara baik-baik dengannya. Tentang semua alasan yang akhirnya aku harus pergi. Ia tak terima dengan keputusanku. Keluargaku pun tidak setuju. Sampai pada waktu itu, aku menerima kabar kalau pacarku itu masuk rumah sakit karena masalah itu. Ia frustasi dan akhirnya mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Ia terpeleset di sebuah tikungan karena mungkin otaknya itu sedang tidak karuan. Akhirnya aku iba melihatnya. Aku putuskan untuk masih tetap bersamanya sampai ia sembuh.
Ia mengajakku tunangan. Katanya sih untuk pengikat. Aku mengiyakan dengan syarat, aku tak ingin terlalu dekat seperti kebanyakan orang disana. Yang harus berdua-duaan setiap saat.
To be continue…. Hehe…

Senin, 14 November 2011

kamu yang mana ?


KOLERIS
Kalau mengerjakan sesuatu maka seorang Kolerik akan menyelesaikannya dengan caranya sendiri (My Way). Dia sungguh kreatif, bahkan kalau ada manual sekalipun maka dia tidak suka menuruti manual tersebut. Pokoknya sikolerik akan berusaha menyelesaikan pekerjaan itu sampai tuntas. Syaratnya harus dengan cara yang diyakininya benar bukan dengan cara orang lain. Hambatan apapun akan diterjangnya guna mencapai tujuan. Kolerik ini juga senang ngatur orang lain, tetapi dia sendiri tidak suka kalau dipaksa-paksa untuk melakukan sesuatu.
intinya : yaitu keras, galak, perpendirian kuat, cenderung bossy, suka memerintah, suka mengkontrol, kebutuhan kekuasaannya tinggi, suka mengatur, suka kesel kalo orang atau keadaan tidak terkontrol, kadang pemarah, cenderung bossy.
KORELIS yaitu tipe orang yang berjiwa pemimpin… memegang kendali di segala hal!

SANGUINIS
Bagaimana seorang Sanguin harus menyelesaikan pekerjaannya ? Ini susahnya. Orang Sanguin ini orangnya gampangan. Cara dia menyelesaikan pekerjaannya adalah dengan cara yang dianggapnya paling menyenangkan (Fun Away). Bagi dia kalau pekerjaan itu menyenangkan baginya maka dia bisa-bisa tidak ingat waktu. Sayangnya, sang Sanguin ini terkesan bertele-tele karena ingin selalu mencari celah-celah pekerjaan yang bagi dia bisa menimbulkan kegembiraan. Si Sanguin ini juga suka menunda-nunda pekerjaan bahkan kerap melupakan apa yang sudah dikerjakannya. Dia bekerja tanpa rencana dan cenderung menganggap remeh apapun yang dilakukannya. Sikapnya cenderung seenaknya. Kalau ada keramaian maka orang Sanguin selalu tampil paling menonjol, entah dari segi pakaiannya, teriakannya yang menarik peoris tanesia.  Sikapnya cenderung seenaknya. Kalau ada keramaian maka orang Sanguin selalu tampil paling menonjol, entah dari segi pakaiannya, teriakannya yang menarik perhatian orang atau tingkah lakunya yang nyentrik. Si sanguin ini ibarat seorang anak yang terkurung dalam tubuh orang dewasa.
Intinya : yaitu suka berbicara, senang tampil, suka diperhatikan, menyenangkan, kadang pelupa, heboh, pada dasarnya terbuka dan gembira. suka hura hura, pesta, keramaian, ngobrol, happy happy, jalan jalan, kurang terkoordinir..
SANGUINIS adalah tipe orang yang selalu dominan berbicara.. selalu ngungkapin apa yg ada di benak dia saat itu juga (orang Betawi bilang sih nyablak!) dan cheerful, periang, pokoke ga bisa diem deh..


MELANKOLIS
Nah ini dia tipe pekerja teratur. Senangnya rapi dan sistematis. Dalam menyelesaikan pekerjaan maka seorang yang berwatak melankolik akan memilih cara terbaik (best way), bagaimanapun caranya. Kalau ada manualnya maka dia akan mengikuti manual itu 100 % benar. Dia bekerja sangat tekun dan serius, dan selalu menuntut hal yang sama terhadap anak buah atau rekan-rekannya. Kalau ada yang melenceng sedikit dari kemauannya maka dia akan murung dan muram sepanjang hari. Orang Melankolik ini cepat sekali tersentuh perasaannya. Hidupnya teratur dan kalau berpakaian selalu selalu rapi dan charming.
Intinya : sukanya rapi rapi, segala sesuatu teratur, mesti pada tempatnya, mesti pada waktunya, suka yang detail.
MELANKOLIS adalah tipe orang yang lebih melihat segala sesuatunya dari ‘perasaan’.. lebih banyak ‘Feeling’ daripada ‘Thinking’.. apa aja pake perasaan.. orangnya selalu ga enakan.. selalu mikirin keadaan sekitar, dan mikirin orang lain.. jadi jiwa sosialnya gede banget!

PLEGMATIS
Nah ini dia manusia yang paling menyenangkan bagi semua orang. Orang plegmatis ini nyaris tidak pernah marah. Senyumnya tulus. Hanya saja seperti orang yang tidak punya ambisi. Orangnya damai, dan tidak suka bertengkar. Dia juga pemalu dan cenderung tidak ingin menonjol di keramaian. Seorang plegmatis akan menerima pendapat orang lain apapun itu, meski belum tentu dia mengerjakannya. Kalau melakukan pekerjaan maka orang plegmatis akan melakukannya dengan cara yang paling mudah (easy way). Kadang-kadang dengan menempuh jalan pintas.
 Intinya : Tipe ini cenderung lebih suka mendengar, pengamat, tidak suka keramaian, hebat dalam mendamaikan, suka ketenangan, lambang kedamaian. plegmatis, kadang cenderung kelihatan pemalas dan kurang motivasi. kekuatannya adalah pendengar yang baik, sabar, pintar mendamaikan orang. plegmatis ini cinta kedamaian, tenang, tidak suka konfrontasi. kelemahannya adalah kadang pemalas, kurang termotivasi dan keras kepala dalam diam
PLEGMATIS yaitu tipe orang yang misterius, susah ditebak atau lebih tepatnya ga bisa ditebak..